Selamat datang 2012. Wow, selalu menarik saat menyambut tahun baru. Begitu banyak orang mengucapkan resolusi ini dan itu, mau melakukan ini dan itu dengan setumpuk hal yang kadang membuat saya geleng - geleng kepala. Apakah mereka benar - benar komitmen melakukan resolusi yang mereka tulis atau hanya sekedar euforia awal tahun? Dan lagi, seperti yang sebelumnya, saya tidak mau menilai orang lain. Again, that's your life and how you treat your life is your problem, not mine.
Lalu seorang kawan bertanya kepada saya tentang apa yang saya lakukan ketika malam pergantian tahun. Saya berusaha mengingatnya. Apakah saya melakukan refleksi diri selama setahun ke belakang? Nope. Karena rasanya sudah cukup refleksi setiap hari yang membuat saya sering dianggap terlalu serius oleh keluarga saya. Dinner bersama keluarga? Tidak juga karena saya melakukan early dinner jam 5 sore karena kelaparan. Atau saya bersama dengan teman - teman mengikuti acara pergantian tahun? Dan ternyata tidak sama sekali. Yang saya ingat adalah saya tidur dengan pulasnya sebelum jam delapan waktu setempat lalu bangun keesokan harinya sama seperti tahun - tahun sebelumnya. No euforia, no party, no self reflection. Loh kenapa? Mungkin begini.
Buat saya setiap hari ya sama saja. Buat saya setiap hari, ya istimewa. Buat saya, ya setiap hari adalah seperti hari terakhir saya ada bersama dengan orang - orang yang saya kasihi, hari melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan. Maka kalau menyambut tahun baru? Yang saya pikirkan cuma satu. Ternyata saya semakin tua dan apakah saya semakin bijak dengan diri saya atau malah pura - pura menjadi bijak karena saya berada dalam posisi tertentu? Apakah saya, ketika semakin bertambah usia, bisa menjadi orang yang apa adanya tanpa harus dilabeli atas hal tertentu atau saya malah dibentuk oleh keinginan pasar?
Trus apakah saya mempunyai resolusi atau apapun sejenisnya? Yes. Setiap hari. Apakah saya berkomitmen untuk mencapainya? Saya berpikir lagi. Ada yang harus ditunda, tidak dilanjutkan, dipertahankan, malah dikembangkan.
So, resolusi 2012? Satu saja mungkin. Setidaknya aku masih hidup hari ini, itu sudah menjadi bagian yang terbaik yang haram buat disia - siakan.
Kamu? Ikut euforia atau benar - benar melakukannya?