Dan aku tertegun. Wow. Aku berdecak kepada diriku sendiri. Begitu indahnya ucapan - ucapan dan janji - janji yang aku ucapkan di akhir tahun untuk menjadi bla bla bla. Dan aku terpaku. Aku sama saja dengan banyak orang. Pandai berucap namun tidak pandai melakukannya. Aku sempat bilang, tahun ini aku akan melakukan ini, tahun ini aku akan melakukan itu, tahun ini aku akan.... bla..bla..bla. Ternyata begitu mudahnya aku berkata - kata. Manis di bibir, tidak manis dalam perilaku. Phewww. Apa bedanya dengan orang - orang yang kadang membikin panas telinga dan hati di gedung senayan sana. Apa bedanya aku dengan sales yang mengobral janji. Apa bedanya aku dengan day dreamer?
Masih ingat berapa banyak resolusi yang ingin dicapai tahun ini. Dan hasilnya? Belum 100% tercapai. Sisanya hanya.... rasanya... untuk pengisi ruang kemunafikan kita supaya terlihat menjadi orang bijaksana. Walahhhh. Trus apa bedanya aku dengan orang lain?
Seperti halnya blog ini. Janjiku adalah aku akan menulis minimal 1 tulisan per hari. Nyatanya, per dua haripun tidak. Jadilah aku malu. Malu pada diriku sendiri. Malu karena aku tidak bisa memegang janjiku sendiri, pada diriku sendiri. Bagaimana terhadap orang lain. Dan aku beralasan "kan gue sibuk banget." "kan gue punya banyak hal yang mesti g kerjakan"; "kan nulis di blog ga penting - penting banget".... bla ... bla...bla dengan segudang alasan yang aku punya dengan membenarkan diriku sendiri. Aku tidak bedanya dengan seorang bocah lima tahun yang sedang mencari identitasnya melalui modeling atau anak ABG yang sedang bingung - bingungnya mau jadi apa.
Jadilah aku menjadi aku. Aku yang membohongi diri sendiri. Phewww. Nah, kalau aku tidak bisa memegang janji terhadap diriku sendiri, bagaimana aku bisa menepati janjiku terhadap orang lain? Walahhh. Dan aku mengalami ketertinggalan. Ketertinggalan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Lupa menyadari ada hal - hal yang hakiki yang harus aku lalui. Dan aku beralasan oleh segudang kesibukan yang aku putuskan sendiri.
Kalau sudah begini, siapa yang salah? Ya pasti aku. Tapi aku, begitu seringnya menyalahkan orang lain atas kegagalanku. Lalu apa bedanya aku? Jadilah aku bukan manusia.
Jadi bagaimana aku untuk menjadi manusia yang sebenarnya? Jadi diri sendiri saja. Dan aku mundur satu langkah. Memulai lagi dari awal daripada tidak sama sekali. Melihat kembali resolusi yang aku ucapkan di awal tahun dan memulai lagi dari awal. Daripada tidak sama sekali, dan akhirnya aku temukan diriku menyesal kenapa tidak aku lakukan waktu itu. No.... no.... no. Hidup bukanlah seperti itu.
Mengejar kebermaknaan, kataku. Mengejar kebermaknaan terhadap diri sendiri bukan kepada orang lain. Mengejar ketertinggalan dan terus menerus menjadi manusia yang lebih baik, yang apa adanya, yang humanis, yang tau bagaimana harusnya berbagi.
Semoga hari ini menjadi resolusi atas ketertinggalanku. Setidaknya untuk menulis 1 blog per hari. Dan beberapa hal yang hendak aku capai yang mungkin tidak bisa aku ungkapkan disini.
"When I start, there is no word of fail. What exist is trying hard for own success. The real success."