Friday, December 16, 2011

Sudah merasa tenang dan bahagia hari ini?

Beberapa waktu lalu seseorang berkata kepada saya begini, "saya happy. Saya mendapatkan semua yang saya perlukan namun ada satu bagian diri saya merasa ada yang mengganjal dan membuat saya tidak tenang." Saya bertanya kepadanya hal apa yang membuat tidak tenang lalu ia bercerita tentang apa yang ia alami.
Lalu saya bertanya kepada diri saya sendiri. Apakah saya bahagia? Atau apakah orang - orang disekeliling saya; dengan tawa yang keras, wajah yang sumringah atau kebutuhan yang terpenuhi benar - benar bahagia? Atau jangan - jangan kita salah menginterpretasikan arti kebahagiaan dan ketenangan?

Maka seseorang tersebut berkata begini. "Saya melihat Allah baik atas semua yang saya perlukan. Semua disediakan tepat namun saya merasa tidak layak karena...... Saya bisa pergi kemana saya ingin pergi, ketempat yang ingin saya singgahi. Namun bila hati merasa tidak tenang, ya buat apa."

Lalu bagaimana kita mendefinisikan kebahagiaan dan ketenangan?

Seringkali faktanya begini. Kita tidak jujur dengan hati nurani kita dan seringkali pikiran dan perasaan kita dengan mudah membohongi bahwa merekalah hati nurani itu. Berapa kali anda berpikir mengenai perilaku tertentu anda sesungguhnya salah namun anda tetap melakukannya karena anda merasa nyaman dengan situasi tersebut dan secara perasaan anda membutuhkannya? Lalu kita berusaha mencari pembenaran dengan beribu alasan atas tindakan kita. Ini menurut saya. Hati nurani kita itu sangat lembut. Ia tidak sekuat pikiran dan perasaan anda. Ketika kita melakukan sesuatu yang tidak benar, hati nurani kita akan berbicara. melalui banyak cara. Entah melalui ketidaktenangan atau bahkan melalui alam sekitar anda yang pada akhirnya tidak mendukung tindakan anda. Cuma ya ini masalahnya. Perasaan dan keinginan yang kuat akan mampu memadamkan hati nurani itu hingga akhirnya kita tidak bisa mendengar lagi lalu anda merasa semuanya baik - baik saja. Kalau sudah begitu, obat anti depresan atau obat tidurpun tidak mampu memberi anda ketenangan.

Maka bagaimana? Simpel saja. Buat saya, menjauh sebentar dari semua kesibukan dan mengambil waktu bagi diri sendiri. No bb, no iphone, no tv, no ipad, no internet dan seterusnya. Trus? Biarkan ia bicara. Bukan doa, bukan pikiran dan bukan perasaan anda. Pada saatnya hati nurani anda akan berbicara lagi kepada anda. 

Jujur dan berdamai kepada diri sendiri.

Sudah merasa tenang dan bahagia hari ini?