Saturday, September 1, 2012

Cerita Masa Lalu

Semalam adalah sebuah dialog intens yang terakhir dengan salah seorang sahabat. Dan kami bercerita tentang masa lalu; senang, sedih, kelucuan, sakit hati, kegagalan, dan kenangan traumatik yang harus dilalui. Dan cerita jarak jauhpun, yang tentu saja tidak bisa melihat reaksi satu sama lain, membuat saya berpikir bagaimana yang ia rasakan. Apakah cerita - cerita masa lalu membuat berbagai rupa emosi muncul ke permukaan?
Saya...selama beberapa waktu diam sejenak sambil menikmati secangkir kopi flores kiriman seorang sahabat. Sesaat saya merasa bersalah tentang masa lalu. Sesaat saya berpikir seandainya saya tidak mengambil keputusan x dan mengambil keputusan y. Lalu saya berpikir lagi bahwa tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mengubah masa lalu. Yang bisa kita lakukan adalah berjalan saat ini dan berusaha menjadi manusia yang lebih baik dan lebih bijak dari sebelumnya.

Sejenak saya teringat percakapan terakhir sahabat saya bahwa ketika sesuatu sudah diputuskan, ia tidak mau melihat lagi ke belakang. Nyatanya, memang kita tidak bisa memperbaiki masa lalu. Namun bila ada kesempatan kedua, apakah kita mau memperbaiki keputusan kita? Lalu saya bertanya kepada diri saya sendiri. Bila saya, yang akan saya lakukan adalah menggunakan kesempatan kedua itu meski mungkin konsekuensinya tidak akan sama bila saya mengambil keputusan itu dimasa lalu. 

Lagi saya bertanya, apakah saya masih mau terus hidup dimasa lalu? I believe I am not. It's just a story to remind me that I am not perfect. That I need to improve my self every day.

For you, I pray you will get the brighter future.