Saturday, November 19, 2011

Saya memberi karena...

Ini pertanyaan di hari sabtu ketika saya terlibat perbincangan dengan salah satu sahabat sekaligus partner bisnis perkebunan saya. Ketika anda memberi sesuatu kepada seseorang, apa yang anda harapkan? Entah apapun bentuk pemberian anda; apakah uang anda, waktu anda, kehidupan anda bahkan cinta anda. Apakah anda mengharapkan sesuatu dari apa yang anda lakukan? Apakah yang anda lakukan saat ini: bagi perusahaan anda, bagi sahabat anda, bagi keluarga anda, bagi pasangan anda atau bagi komunitas anda?

Dan sahabat saya bercerita bagaimana ia kecewa ketika ia sudah melakukan sesuatu terhadap seseorang ternyata orang tersebut tidak melakukan sesuai dengan yang ia harapkan. Kemudian ia mengajukan pernyataan kepada dirinya sendiri: untuk apa saya memberi atau melakukan sesuatu bila ternyata orang tersebut tidak menghargai atas apa yang saya lakukan? Lalu mulailah ia sakit hati, merasa tertolak dan tidak dihargai dan ternyata responnya tersebut memberi dampak yang tidak signifikan atas kehidupannya.

Maka saya berkaca kepada diri saya sendiri. Ketika saya melakukan sesuatu untuk orang lain; entah dari uang saya, waktu saya, kehidupan saya dan hal lain yang saya miliki, apa yang saya harapkan dari orang tersebut? Apakah saya berharap orang lain tersebut membalas hal yang sama seperti saya memperlakukan mereka? Ternyata saya tidak berbeda dengan sahabat saya itu. Kadang ketika saya melakukan sesuatu, saya berharap mendapatkan penghargaan, setidaknya ucapan terima kasih. Dan ketika saya tidak mendapatkannya, saya mulai berpikir orang tersebut tidak menghargai saya atau saya berpikir hal negatif lain yang kadang membuat saya terluka. Lalu saya bertanya lagi kepada diri saya sendiri. Kenapa saya perlu berharap sesuatu atas apa yang saya lakukan untuk orang lain? Bila saya memberi, ya memberi saja. Titik. Bukan memberi karena. Apapun alasannya: saya memberi perhatian saya supaya saya diperhatikan, saya memberi waktu saya supaya saya dihargai, saya memberi cinta saya supaya saya dicintai dan seterusnya. Ketika kita mengharapkan sesuatu atas apa yang kita lakukan, sebenarnya kita sedang menunggu situasi yang tidak kita harapkan terjadi.

Bagaimana dengan anda? Apa yang anda lakukan saat ini kepada orang lain? Apakah anda sedang memberi waktu, kehidupan dan cinta anda kepada orang lain dan anda berharap orang tersebut akan menghargai pengorbanan anda seperti yang anda lakukan? Apakah anda memberi harta anda supaya anda dihargai? Apakah anda memberi kehidupan masa muda anda bagi anak - anak muda dan berharap mereka akan melakukan yang sama ketika anda membutuhkan mereka? Maka bila anda memiliki alasan memberi, sesungguhnya kita belum benar - benar memberi melainkan meminjamkan apa yang anda miliki.

Maka memberi ya memberi saja. Anda memberi uang anda karena anda memang mau memberi uang anda. Anda memberi waktu anda untuk hasil terbaik karena anda mencintai apa yang anda lakukan bukan untuk dihargai. Anda memberi cinta kepada seseorang karena anda mencintainya bukan karena anda ingin dicintai. Dengan begitu, hidup kita akan menjadi lebih mudah. Bukankah Sang Khalik juga tidak pernah meminta kembali apa yang sudah Ia beri di atas kehidupan anda? Kalau Ia saja tidak menuntut, mengapa kita harus?

Saya bertanya kepada diri saya sendiri.

Saya memberi karena ....

Anda?