Friday, November 11, 2011

Fullest or Foolest?

Sesuatu yang tidak seimbang membawa anda kepada kekosongan

Apa yang anda pikirkan ketika membaca judul di atas? Jujur, ini sekedar istilah yang saat ini jadi trend di perusahaan kami. Entah ketika sedang membicarakan hal serius sampai ke hal - hal yang nyeleneh hanya untuk menggoda seorang tim kami.

Dan sambil berceloteh dua kata tersebut, "fullest or foolest" jadilah saya merenung sedikit bagaimana saya menjalani kehidupan saya sampai dengan hari ini. Apa yang menjadi kecintaan saya? Apa yang dominan menyita waktu saya? Apakah saya sudah menjadi "saya"? Mungkin yang baca terus mikir nyeleneh, apa hubungannya dengan istilah yang saya tulis. Sayapun juga bingung :p.
Bagaimana anda menjalani kehidupan anda? Apa yang menjadi fokus anda? Apakah anda fokus terhadap karir anda dan begitu tergila - gilanya dengan pekerjaan anda sehingga anda mengorbankan dua pertiga waktu anda untuk pekerjaan anda? Saya memiliki beberapa sahabat yang seperti ini. They are workaholic people. They spent 14 hours at least. Only for working. Salah? Saya tidak hendak menyatakan apakah itu salah atau benar. Namun pertanyaan saya selanjutnya adalah: apakah anda menjadi orang yang paling berbahagia dengan menjadi seorang yang seperti itu? Atau jangan - jangan malah anda menjadikan pekerjaan anda sebagai pelarian anda supaya anda tidak menyadari bahwa sesungguhnya anda merasa "kosong dan sendirian"? Atau karena kecintaan anda pada pekerjaan anda sehingga tanpa anda sadari sesungguhnya anda sedang mengorbankan kehidupan anda sendiri, keluarga anda, kesehatan anda, hubungan anda dengan pasangan anda atau mungkin dengan anak - anak anda? Lalu kemudian di masa depan anda menyesal kenapa dulu anda tidak melakukannya. Atau mungkin anda tipe orang yang senantiasa berusaha senantiasa menyenangkan pasangan dan anak anda atau mungkin orang tua anda sehingga anda lupa bagaimana menghargai diri anda sebagai pribadi?

Apa yang ingin saya katakan disini? Saya berkata juga kepada diri saya sendiri :"do I have the fullest life or foolest life?"

Fullest Life berarti anda memiliki keseimbangan dalam kehidupan anda dan ketika anda melakukannya, itu karena anda mau melakukannya dan anda berbahagia dan orang - orang disekitar anda ikut berbahagia karena anda. Fullest Life berarti aspek kehidupan anda terpenuhi: Keluarga, rohani, sosial, karir, kesehatan, pendidikan, dan keuangan anda. Fullest life berarti "kepenuhan" diri anda. Sama halnya tubuh anda. Ia akan mengalami sakit ketika ada sesuatu yang kurang atau berlebihan.

Lalu apa itu Foolest Life ? Kehidupan yang anda jalani dengan kekurangseimbangan. Anda terlalu berlebihan terhadap beberapa aspek dan tidak menghiraukan yang lain. Anda bekerja begitu keras untuk ambisi yang ingin anda capai hingga melakukan cara apapun untuk mencapainya termasuk mengorbankan masa kecil anak - anak anda, keluarga anda dan kesehatan anda. Atau mungkin begitu fokusnya anda terhadap aktivitas rohani anda sehingga anda menjadi orang - orang militan, merasa paling benar. Salah satu rekan bisnis saya beberapa waktu lalu bercerita kepada saya bagaimana ia begitu menyesal karena terlalu jarang dirumah karena pekerjaan dan karirnya sehingga ia tidak memberikan kasih dan perhatian kepada anak - anaknya. Ketidakhadirannya membuat anak - anaknya sekarang tidak merasa perlu hadir ketika ia butuhkan. Atau salah satu teman saya disalah satu komunitas yang saya ikuti baru - baru saja terkena serangan jantung karena pola hidup yang tidak sehat : merokok dan minum alkohol berlebihan.

So, bagaimana anda akan menjalani kehidupan anda? To be a Fullest man or to be a Foolest man? Silahkan anda pilih.