Thursday, August 4, 2011

Subuh

Mari berdamai dengan pikiran, perasaan dan batin kita
Sejenak...
Dalam hening dan sayup - sayup suara mengaji dari kejauhan
Dalam kerasnya hati kita akan pemikiran - pemikiran dan sakit hati
Lalu tak sadar berada dalam jurang yang kita bangun sendiri

Mari merendahkan diri sejenak
Kala hati semakin keras
Tak dengar akan teguran, hanya nafsu hati yang menguasai
Kala isi kepala menjadi batu bukan air
Lalu tak sadar tenggelam oleh kegagalan di ujung tanduk

Mengapa harus berceloteh tak berisi
Mengapa harus mengumbar riak - riak air
Bukankah kita hidup hanya sehari dua
Sebentar ada lalu hilang lenyap bak asap
Namapun tak terdengar kecuali nisan

Mari berdamai dengan masa lalu kita
Antara luka dan amarah, antara dendam dan sakit hati
Tersenyum saja
Kenanglah yang indah dan melangkah lurus kedepan
Bukankah hari ini lebih indah dari hari kemarin bila ada rasa syukur

Dari kejauhan ku dengar suara - suara lembut berbisik
Tidurlah sebentar, beristirahatlah sebentar
Biar jiwamu berdoa, biar hatimu lagi lahir baru
Seperti seorang anak kecil yang tak pusing tentang kehidupan
Yang mencintai semua orang tanpa harap jasa