Tuesday, August 23, 2011

Surat untuk sahabat

Mari berkisah tentang masa - masa dulu
Saat berlarian tanpa malu - malu atau berceloteh tenting dongeng dalam gerak
Bermain - main bersama angin seakan tidak ada orang lain
Dan aku rindu masa - masa itu

Masih ingatkah saat kita tidak pernah takut mencoba sesuatu, kita tidak takut akan masa depan dan kita bermimpi tanpa kekuatiran
Kadang melompat tinggi, kadang menyelam kedalam air bening bersama para ibu yang mencuci
Dan aku tidak gundah. Dan aku dekat dengan alam

Masih ingatkah saat berlarian diantara kebun sayur dan mengendap - endap memetik sayuran
Dan buah segar milik Pak haji tanpa kapok disiram air
Malah kita tertawa liar karena basah
Atau saat sekumpulan angsa mengejar dan menggigitmu? Dan lalu kita tertawa

Aku masih ingat saat - saat itu sahabat
Saat kita bercengkerama tanpa suara, hanya duduk dipinggiran sungai sambil berharap sang ikan menggigit umpanmu
Atau saat sang ayah tidak membelikanmu pakaian sekolah baru aku aku mengendap - endap mengambil uang belanja bunda

Aku masih ingat betapa kamu menyukai pantai, angin, gunung, sungai
Dan kamu mudah menangis saat melihat seekor ayam jago dipotong bapakmu untuk lauk
Saat kita bertengkar tentang andromeda, satelit dan hukum fisika
Saat kita berseloroh tentang gadis idamanmu dulu

Aku ingat masa - masa itu.
Kadang kita tertawa, kadang menangis, kadang marah, kadang menjauh
Kadang kita hanya saling bersandar saja ditepian kali yang masih jernih
Saat senyummu yang biasa tulus tertutup dalam rasa sakitmu

Dan kudapati dirimu sekarang sahabat
Gagah namun penuh ketulusan juga hati merendah tak lekang waktu
Istana tak mengubahkanmu dan emas tak menggantikan sosokmu
Dan engkau menjadi semakin dewasa dan bijak

Sahabat, Kuucapkan selamat jalan
Tinggallah diseberang mencapai impianmu
Jangan gundah dan jangan takut
Biarkan orang berkata - kata tentangmu. Jadilah apa adanya saja