Friday, November 25, 2011

Alasan saya..... adalah....

Setelah selesai mendiskusikan beberapa hal dengan beberapa teman bisnis saya, kamipun terlibat obrolan ringan. Meski setelah saya tilik kembali ternyata ya ngga ringan juga. Nah seorang teman saya ini akan menikah beberapa minggu lagi, lalu teman saya yang lain bertanya, "kenapa mau mau menikah sama dia?"
Teman saya itu senyum malu - malu. "Ya karena gue cinta sama dia lah." Lalu teman saya bertanya lagi, "trus kenapa lo cinta sama dia?" Dan saya mesem - mesem saja. Saya cuma berpikir. Dasar wanita, kok ribet bener. Teman saya yang mau menikah itu diam sebentar lalu memberikan senyum samar. "Karena dia baik banget sama gue, perhatian dan tentu saja secara materi gue amanlah." Well, kalau dalam sudut materi, saya mengangguk karena memang pria yang akan dinikahinya pria yang terbilang mapan dan merupakan pengusaha yang lumayan dikenal. Dan teman saya itu bertanya lagi, "kalau misalnya dia ga lagi kaya seperti sekarang atau yang tadinya baik trus berubah jadi ga baik trus yang tadinya perhatian jadi tidak perhatian, lo akan tetep cinta sama dia?"

Saya yang jadi pendengar saja terdiam. Dari sudut teman saya yang mengajukan pertanyaan itu, saya merasa wajar saja. Karena ia pernah mengalami kegagalan dalam pernikahan yang sebelumnya. Buat saya? Saya jadi bertanya kepada diri saya sendiri. Ketika saya mencintai seseorang, apa alasan saya mencintainya? Apa alasan saya mengambil keputusan bersama dengan orang yang saya cintai? Saya diam saja.

Lalu teman saya itu berkata lagi. "Kalau alasan lo seperti yang tadi, gue ga yakin pernikahan elo akan langgeng." Dan dia tertawa. Teman saya itu memang tidak suka basa - basi. Dan mungkin dia berkaca dari pernikahan sebelumnya. "Trus?" Teman saya yang mau nikah itu bertanya lagi, "trus alasan yang seperti apa supaya bisa bertahan?" Teman saya diam. "Kalau gue sekarang, ya ga ada alasan." Dia tertawa. Jadilah teman saya makin bingung dan mungkin sedikit sebal dalam hati.

Atau mungkin anda pernah berkata begini kepada pasangan  anda, "give me one reason to stay." Nah loh. Buat sebuah hubungan saja kok dibikin begitu rumit. Apa saya mengada - ada? Tidak sama sekali. Karena saya pernah mendapat pertanyaan seperti tadi. Dan tentu saja, saya tidak tahu mau menjawab apa. Mungkin karena saya bukan orang yang senang berbasa - basi dan berusaha menyenangkan hati orang lain. Lalu saya sempat berkata dalam hati. Kenapa saya mesti memberikan alasan untuknya? Bukankah itu kebebasannya untuk menentukan apa yang ingin ia lakukan?

Apa alasan anda ketika mengambil keputusan untuk mencintai seseorang? Atau mungkin bersama dengan seseorang? Cantik/tampan? Baik? Perhatian? Romantis? Kaya? Atau merasa nyaman? Alasan apa yang anda miliki?

Bagaimana ketika suatu saat ia tidak menjadi baik lagi? Bagaimana bila ia tidak perhatian lagi? Tidak cantik/tampan lagi? Tidak perhatian lagi? Apakah anda akan tetap mencintainya? Atau lalu anda berhenti  memutuskan hubungan anda ketika apa yang anda harapkan tidak anda terima? Atau bagaimana?

Lalu saya berkata kepada diri saya. "Bila saya dicintai dengan alasan - alasan tadi, apakah saya akan tetap dicintai? Atau malah berubah seiring berjalannya waktu?"

Apakah saya mencintai harus dengan alasan? Saya diam saja. Karena ternyata saya mencintainya tanpa alasan. Mungkin itu yang membuat hati saya santai karena tidak mengharapkan apapun. Ya mencintai saja seperti saya mencintai diri saya. Jadi kalau anda bertanya mengapa saya mencintainya, jujur saya tidak tahu.

Apa alasan anda mencintainya dan memutuskan mau bersamanya? Selamat sabtu subuh.