Wednesday, September 29, 2010

Begini - begini saja?

Suatu hari salah satu kenalan saya dari salah satu situs profesional tergelitik memberi komentar setelah melihat profil saya, "Terus terang saya salut nih dengan history pengalamannya. Apalagi sekarang, sudah jadi entrepreneur di usia yang muda. Saya hanya selisih dua tahun dari ibu, masih begini - begini aja. :) Sharing ilmu nya dong bu Christine." 


Saat saya membaca email beliau, saya menjadi sedikit terperangah dengan diri saya ternyata ada juga orang yang salut terhadap apa yang saya lakukan sementara saya tidak menyadarinya. Sementara saya masih terengah - engah memaksa diri saya untuk terus melakukan yang lebih baik dan lebih baik, ternyata buat orang lain apa yang saya lakukan melebihi apa yang ia lakukan.
Apa yang saya pikir belum apa - apa ternyata sudah menjadi luar biasa bagi orang lain. Lucunya diri kita. Mungkin lebih tepatnya lucunya diri saya. Saya masih seringkali iri dengan prestasi yang dicapai orang lain. "kok dia bisa ya?" atau "masih mudah sudah jadi orang terkaya" atau "Gue kok tidak bisa menjadi seperti dia" dan seterusnya.


Satu kesimpulan saya tentang diri saya. Kita terlalu sering membandingkan diri kita dengan orang lain. Juga seringkali sebuah kesuksesan atau keberhasilan dinilai melalui sesuatu yang dapat dilihat, entah jabatan, kekayaan atau hal fisik lain. Tidak heran, bila kita menonton televisi, toko buku atau sekedar nongkrong, terjadi euforia menjadi  artis atau pengusaha. Semua orang berbondong - bondong ingin menghasilkan hal yang sama seperti yang dihasilkan orang lain. Saya juga ingat, bagaimana euforia seorang pengusaha menghinggapi diri saya lima tahun lalu.


Sebuah celoteh yang menggelitik saya, "masih begini - begini saja". Berapa banyak dari kita merasa seperti itu. Begini - begini saja. Nah, kalau sudah begini - begini saja, siapa yang harus dipersalahkan? Pernyataan yang sama juga yang saya katakan kepada diri saya bertahun - tahun lalu. Manusiawi sih, tapi....


Trus apa kuncinya supaya tidak begini - begini saja? Atau istilah lainnya, "kok tidak ada yang berubah ya?"


Pertanyaan dasar dari saya bila ada ungkapan seperti ini (terutama untuk mereka yang sudah mengenal saya), "kamu maunya apa?" Nah loh. Bingung deh. Karena biasanya, setelah satu pertanyaan itu, akan muncul pertanyaan lain yang membuat teman - teman saya memilih untuk tidak bertanya daripada bingung (ini isengnya seorang analis).


Bagaimana mau berubah kalau tidak tahu apa yang kita mau? Atau istilah lainnya, apa sih yang sebenarnya ingin kita capai dalam hidup kita? Apa sih tujuan hidup kita? atau bila seminggu lagi anda boleh hidup didunia, anda ingin dikenal orang lain sebagai apa?


Buat saya sendiri, bukan sebuah perkara mudah menemukan jawaban atas pertanyaan - pertanyaan tersebut. Apalagi dengan karir yang lumayan bagus di usia saya ini dengan penghasilan lumayan lebih dari cukup menghidupi keseharian saya yang sederhana. Akhirnya akan banyak orang berpikir, ya ini tujuan hidup saya. Kerja, dapat uang banyak, karir bagus dan seterusnya. Tapi apa sih sebenanya yang ada dibalik semua itu? Apa yang ingin anda capai dengan apa yang sudah anda lakukan? Atau jangan - jangan kita sekedar refleks melakukan saja tanpa ada makna mengapa kita melakukannya. Sehingga seringkali kita mendapati kita menjadi bosan dan jenuh dengan apa yang kita lakukan. Atau.... sebenarnya saya ingin.... tapi....
Banyak alasan yang kita buat; entah usia, penghasilan, keluarga, de el el yang akhirnya kita hanya berjalan ditempat. Kok saya bisa mengatakan seperti ini? Mau mengajari orang lain? Tidak juga. Ini yang pernah saya alami juga.


Terus? Simple sekali sebenarnya. Find your dream. Find what you want to be. Terus.... Tahu sih apa yang dimau, tapi...


Kalau ada kata tapi terus ... lalu kapan berubahnya? Jangan heran kalau kita tetap melakukan yang sama sampai beberapa dekade ke depan kemudian menyesal kenapa dulu kita tidak berani melakukannya. Padahal waktu selalu berputar kedepan, bukan ke belakang.


Ini kunci buat saya: Hidup ini terlalu singkat. Mengapa tidak melakukan apa yang dapat kita lakukan dan inginkan? Bila tidak ada hasilnya? Ya tidak apa - apa karena hidup ini adalah petualangan dan pembelajaran. Hasil adalah akibat dari yang kita lakukan plus kehendakNya. 


Dengan itu, saya lebih berani melakukan apa yang ingin saya lakukan; dari kerja, wiraswasta, berkebun, menulis, main saham sampai panjat tebing. How beautiful life is!


Jadi supaya tidak biasa - biasa saja?