Thursday, September 22, 2011

Berhenti sejenak

Hampir seminggu ini saya berusaha beristirahat sejenak dari rutinitas kerja, terutama rutinitas menulis di blog ini. Akhirnya, target yang saya tentukan atas kuantitas dari menulis inipun makin jauh dari pencapaian. Kenapa saya berhenti? Karena saya tidak mau menjadikannya rutinitas. Buat saya sendiri, ya menulis adalah salah satu yang membuat saya merasa bergairah menjalani kehidupan hari kehari, diluar antusiasme saya dalam membangun usaha atau memasak.
Lalu saya menemukan di satu titik dimana saya menulis karena, ya rutinitas saja. Karena saya harus mencapai target yang saya tetapkan. Lalu? Ya menulis menjadi biasa saja. Tidak seantusias pertama kali saya menulis cerpen lalu diterbitkan sebuah majalah lima belas tahun lalu.

Maka ketika itu menjadi rutinitas, saya berhenti sejenak. Menarik napas dan mencari jawaban mengapa saya mengerjakan sesuatu. Apakah karena tujuan hidup saya, atau ya hanya sekedar mengisi hari - hari saya yang tidak padat dibanding rekan - rekan sejawat saya.

Jadi sama halnya ketika saya bekerja dan saya mendapatinya menjadi rutinitas, maka saya mengambil keputusan berhenti sejenak dari rutinitas itu dan mencari alasan mengapa saya melakukannya. Atau saat saya menjalin hubungan dengan pasangan saya dan menemukan perilaku saya menjadi rutin hanya karena tanggung jawab, maka saya berhenti sejenak untuk menemukan alasan atas hubungan saya dengan orang yang saya kasihi. Kenapa? Simpel saja. Karena rutinitas membuat saya menjadi seperti manusia setengah hidup alias zombie (ini sebutan saya untuk diri saya sendiri). Atau mungkin seperti robot. Tidak ada kehidupan padahal saya sedang menjalani kehidupan dengan kesibukan saya. Lalu? Ya berjalan saja makanya saya memutuskan berhenti.

So, anda sendiri bagaimana? Bagaimana anda menjalani pekerjaan anda? bagaimana anda menjalani hubungan anda? bagaimana anda menjalani tugas anda? Bila semuanya dijalankan sekedar rutinitas yang kadang disertai sungut - sungut tanpa antusias seperti halnya cinta pertama, mungkin sudah saatnya anda berhenti sejenak untuk mencari alasan mengapa anda melakukan apa yang anda lakukan hari ini. Lakukan segala sesuatu dengan alasan, dengan antusiasme yang Allah berikan didalam hati anda. Sisanya? Terserah anda saja.