Sunday, September 4, 2011

Bila sisaku hanya satu hari

Bila sisaku hanya satu hari, biar aku pergi ke tempat - tempat jauh
Ke tempat aku boleh melihat surga dan tangan Sang Khalik mengangkatku tinggi - tinggi
Menjuntai impian satu hari saja lalu berakhir
Mengukir senyum bayi mungil tidur dalam pelukan

Bila sisaku hanya satu hari, biat aku menemui cintaku yang sejati
Menyapa wujud hati terdalam tanpa perlu diperdebatkan mengapa
Menyelipkan raat - rapat dalam tidur tengah malam
Hanyut dalam pelukan tanpa suara dan celotehan

Bila sisaku hanya satu hari, biar aku berdiam dalam hening
Ke tempat terdalam yang tak teraih oleh tangan manusia
Yang tidak terselami oleh pikiran dan perasaan manusia kecuali iman
Dalam doa dan permohonan antara bukit dan kabut malam

Bila sisaku hanya satu hari, biar aku menyapa tukang sekoteng dipuncak sana
Menyeruput diantara dingin yang menusuk kulit dan senyum harapan seorang bapak akan anaknya
Berdampingan dalam genggaman tangan tersimpan rapat antara imajinasi
Dan wangi daun teh serta pisang keju

Bila sisaku hanya satu hari, biar mataku memandang ke langit
Harap bersama doa dan permohonan yang aku sendiri tak mengerti
Hanya jiwa dan roh saja tanpa tubuh
Bersama damaimu dalam misteri kehidupan dan pongahnya dunia

Bila sisaku hanya satu hari, cukuplah