Saturday, October 1, 2011

Catatan saja

Ketika logika dan perasaan tidak sejalan, atau antara harapan, keinginan dan kenyaataan tidak seiring dalam sinkronisasi menyeluruh, maka aku bertanya diam - diam. Antara titik - titik uap yang mengalir antara suhu dan pemanasan global, antara masing - masing catatan misteri yang kadang tidak terungkap.

Aku menulis saja. Dalam bahasaku sendiri yang berada antara sentimentil dan logika yang tidak rapih atau sistematisasi yang tidak terukur dengan lugas. Mungkin kamu tidak mengerti dan memang aku tidak merasa perlu untuk dimengerti. Bahkan pikiran dan perasaankupun tidak mengerti. Apakah jiwaku mengerti? Entahlah. Rasanya memang tidak perlu dimengerti. Hanya cukup dirasakan, dilepas ataupun dilelapkan diantara ketidaksadaran yang mungkin akan terungkap dalam mimpi dimalam atau siang hari.

Dan aku tahu. Logika dan rasa tidak sejalan. Lalu kata hati? Mungkin sedang menimbang - nimbang dalam caranya sendiri. Mana yang perlu untuk dipertahankan, layak diperjuangkan atau dibuang kedalam tong sampah yang mungkin akan dipungut orang lain karena dianggap memberi harapan kehidupan meski hanya satu jam.

Apakah aku perlu berbicara apa yang aku pikirkan dan rasakan? Entahlah. Kadang aku bertanya - tanya apa yang sebenarnya aku pikir dan rasakan. Mungkin tepatnya aku sudah tidak bisa membedakan mana yang aku pikirkan, mana yang aku rasakan. Ini sama seperti mencampur daging diantara banyak bumbu berlebih hingga anda tidak tahu seperti apa rasa daging itu. Jadi aku menulis saja. Dengan bahasa terbatas yang sedikit aku mengerti. Dengan ungkapan yang kadang - kadang pedas antara daun adas yang aku tidak tahu bagaimana mengungkapkannya dengan romantisme kosong dan tidak kekal.

Apa perasaanku? Aku tidak tahu. Apa yang aku pikirkan? Itupun aku tidak tahu. Seperti petani yang tidak mempunyai tanah garapan atau seorang tentara yang tidak memiliki busur panahnya. Aku? Lagi tidak mengerti apa yang sedang aku tulis. Aku hanya menulis saja setiap kata dan kalimat yang mengalir diantara neuron - neuron yang semoga tidak terlilit satu dan yang lain. Lagi mulut ini tidak bisa mengungkapkannya, maka jari - jari ini bermain - main dalam satu dua kata.