Wednesday, October 5, 2011

Komitmen, Masih berlakukah?

Commit to the Lord whatever you do, and your plans will succeed (proverb 16:3)

Dini hari membaca sebuah pesan singkat dari sebuah sosial media dengan kutipan di atas. Dan seperti biasa, mungkin karena saya lumayan sensitif melakukan refleksi pribadi, jadilah saya bertanya kepada diri saya sendiri, "sudahkah saya berkomitmen dan berjalan didalam komitmen yang sudah saya lontarkan?"

Kalau didalam komitmen mengandung janji, seberapa kuat saya mampu memegang janji saya terhadap perilaku saya? Atau jangan - jangan perilaku saya sama sekali bertolak belakang dengan janji saya? Anda bagaimana? Berapa sering anda berkomitmen terhadap sesuatu lalu melanggar sendiri komitmen tersebut? Jadilah saya sungkan terhadap diri saya. Bagaimana saya bisa berkomitmen terhadap Tuhan, wong komitmen sama diri sendiri saja, susahnya minta ampun. Lagi saya berkata kepada diri saya sendiri, sama seperti yang saya katakan kepada orang lain, "gimana bisa bilang bisa atau ngga bisa, dicoba aja belum? Yang penting niat yang benar memang mau memegang komitmen, non."

Duh. Mungkin dasarnya manusia, terlalu banyak negosiasi dan kompromi. Selalu ingin dimengerti. Ya sama seperti saya ini. Nah kalau si Khalik bisa kedengaran langsung tuh suaranya, mungkin Dia akan bilang, "Woi, lo tuh egois ya. Dengerin Gue dong!"

Terus gimana? Ya belajar saja. Belajar setia terhadap komitmen. Jatuh bangun itu biasa. Kalau ga pernah jatuh, ya ga tau gimana mesti bangun. Kalau ga pernah jatuh, ya berarti memang belum pernah mencoba. Nah loh? Ribet bahasa gue? Mungkin. Intinya begini. Saya belajar satu hal (setelah berkali - kali jatuh. red). Kalau berkomitmen, wajib harus kudu berasal dari hati anda yang terdalam. Ngikutin perasaan, pasti sebentar efeknya. Ga lama, pasti tuh komitmen ga dilakukan karena ya itu. Emosi sesaat saja. Pikiran anda? Wahh sama saja. Buat saya, si otak terlalu canggih menerima semua informasi yang masuk sehingga harus benar - benar punya filter tercanggih di dunia. Si pikiran kita yang sering maksa dengan yang negatif itu akan membuat anda lagi - lagi membuat anda tidak memegang komitmen anda.

Terus gimana bisa tahu komitmen yang anda ucapkan berasal dari hati anda? Jujur, saya juga tidak tahu. Namun ini yang saya lakukan (semoga saja benar), ketika saya berkomitmen terhadap sesuatu, maka saya berusaha melibatkan semua saya; ya pikiran, ya perasaan, ya penginderaan, Semua di sinkronisasi dulu. Kalau ga sinkron susah euy. Terus? Ya karena saya tahu kalau saya ini paling jago cari - cari alasan, jadilah saya menyerah. Menyerah ke yang Empunya punya gue. Komitmen, trus diserahkan ke Yang Maha Tinggi supaya diberi kekuatan untuk berjalan dalam komitmen tersebut. Kalau sedikit melenceng, ya gue minta ditabok aja biar kembali kepada komitmen. Segitu mudahnya? Iya. Buat saya. Karena saya itu memang ga suka yang ribet. Falsafah saya, "commit, bring it to pray and let Him do the rest in me" :D.

Anda sedang berkomitmen apa saat ini? Yakin saja. Allah akan mengambil bagiannya untuk meratakan jalan anda menuju komitmen tersebut.

Maka saya belajar begini. Ketika saya berkomitmen mencintai seseorang dan mengatakannya kepada seseorang, saya bawa kedalam doa supaya diberi kekuatan untuk mencintai, apapun keadaannya. Maka kalau situasi berubah dan tidak seperti yang saya kehendaki, saya akan tetap mencintai.

Ketika saya berkomitmen tidak akan membenci seseorang apapun lakunya, maka saya berdoa diberi keluasan hati supaya saya tidak membenci seseorang.

Ketika saya berkomitmen untuk menjadi jalan keluar supaya orang lain menjadi lebih baik, maka saya berdoa dengan pikiran, perasaan, tubuh saya dan jiwa saya supaya diberi kekuatan untuk menjadi jembatan berkat bagi orang lain.

Kenapa doa? Karena saya tahu saya ini bukan superman, superwoman, batman, atau harry potter. Saya hanya saya, manusia sederhana namun sering dengan pemikiran yang aneh dan kadang - kadang ngejelimet berusaha lari dari komitmen. Dan almarhum bokap dulu selalu bilang, "ya itu manusia. Mau gampangnya saja. So you ga usah ribet. Doa n baca firman." Saya.. tersenyum saja.

Jadi, apa komitmen anda hari ini?