Friday, October 28, 2011

Uji Segala Sesuatu

Beberapa waktu lalu saya terlibat percakapan dengan salah seorang sahabat. Mungkin buat orang lain hal ini sederhana namun baginya menjadi tantangan yang besar. Mengenai pasangan hidup dan bagaimana ia yakin bahwa seseorang yang ia doakan itu adalah pasangan hidupnya. Pertanyaan saya satu. Apa yang sudah ia lakukan bahwa seseorang tersebut adalah pasangan hidupnya? Sederhana bukan? Namun bila anda menjawab pertanyaan saya tadi, maka akan muncul pertanyaan - pertanyaan lain :-).
Apa yang anda inginkan, pikirkan atau rasakan sesungguhnya belum tentu yang benar - benar anda butuhkan.

Anda ingin menjadi sangat kaya tetapi mungkin sebenarnya yang anda butuhkan hanya menjadi cukup. Atau anda menginginkan seseorang menjadi pasangan anda karena ia memiliki kriteria yang anda inginkan tapi mungkin ia tidak menjawab kebutuhan anda. Atau anda begitu besa keinginan di promosi sehingga anda bersedia melakukan apapun padahal mungkin yang anda perlukan hanya menjadi seorang karyawan yang baik.

Salah seorang bijak yang menjadi mentor saya baik dalam dunia usaha, karakter dan rohani saya pernah berkata begini. Ujilah segala sesuatu, apakah itu benar karena baik saja tidak cukup. Apakah itu benar - benar kehendak Allah atas kamu atau karena keinginanmu sendiri dan kamu ngotot sehingga kamu berkata Allah berbicara dalam hatimu. Ingat Christine, Roh itu lembut namun keinginan atas kedagingan kita yang seringkali menguasai kita.

Ujilah segala sesuatu. Apakah pilihan hidup anda sudah benar? Apakah keinginan anda sudah benar? Apakah doa anda sudah benar? Apakah kehidupan anda sudah benar? 

Misalnya begini. Seperti kasus sahabat saya tadi. Bagaimana menguji bahwa orang tersebut benar - benar akan menjadi pasangan hidup yang sepadan dan penolong dalam kehidupannya. Maka pertanyaan saya menjadi begini:
  • Apakah orang tersebut memiliki visi yang sama dengan anda? Tanpa visi yang sama atau malah mungkin ia tidak tahu apa visinya, anda akan mengalami konflik yang tidak perlu. Misalnya visi anda adalah layanan sosial bagi daerah tertinggal sedangkan ia tidak nyaman dengan kehidupan seperti itu, maka jangan berharap ia akan mendukung anda sepenuhnya atas visi anda. Mungkin ini malah menjadi konflik yang terus menerus. Anda menderita, dia juga menderita.
  • Apakah ia mengenal anda dan apakah anda mengenal dia? Mengenal yang dimaksud adalah kepribadiannya yang apa adanya, bukan dibuat - buat atau sekedar ingin menyenangkan anda.
  • Apakah ia membantu anda dan mendukung anda menjadi pribadi yang lebih baik atau malah menjadi semakin buruk terutama hal yang menyangkut karakter anda? Ingat, dengan siapa anda dekat, tanpa anda sadari anda akan menjadi seperti dia. Bila anda berpasangan dengan orang yang senang mengumpat, komplain, mencari keburukan orang lain, ringan tangan dan seterusnya, lama kelamaan tanpa anda rasakan, anda akan menjadi seperti itu. Dan sebaliknya.
  • Apakah hubungan anda menjadi batu sandungan bagi orang lain atau menjadi berkat? 
Lagi. Uji segala sesuatu. Ketika anda dituntut melakukan sesuatu. Ujilah apakah tindakan itu benar atau hanya membawa keuntungan bagi diri anda sendiri dan hanya bersifat sementara. Ketika anda menginginkan sesuatu, ujilah apakah itu benar - benar yang anda butuhkan atau karena nafsu anda saja untuk menguasai. Mengapa? Karena pikiran kita, keinginan kita, rasa kita jauh lebih berkuasa atas diri anda dibanding hati nurani anda. Bila saat ini anda berkata, "saya mengikuti kata hati saya", coba uji apakah ia merugikan orang lain, memenuhi nafsu anda atau sebaliknya membawa ucapan syukur dan berkat bagi orang lain. Karena hati nurani itu jujur, apa adanya, sederhana, memberi damai sejahtera, tidak mementingkan diri sendiri, membawa kerendahan hati tentu saja kasih tanpa syarat.

Have a great day!