Tuesday, July 19, 2011

Sikap vs perilaku

Apakah anda adalah tipe orang seperti ini: bila situasi sangat menyenangkan, anda menjadi pribadi yang menyenangkan dan bila situasi tidak menyenangkan, anda menjadi pribadi yang menyenangkan?
Bagaimana anda hari ini? menjadi orang yang menyenangkan atau tidak menyenangkan?

Ini ilustrasinya. Ketika anda mendapatkan promosi atau pujian atas pekerjaan yang anda lakukan, anda begitu gembiranya dan melihat segala sesuatu terlihat menyenangkan. Atau bila seseorang yang anda tunggu baru menyatakan cintanya kepada diri anda. Mungkin makanan yang tidak enakpun terasa begitu enak. Sebaliknya ketika dikantor anda menghadapi atasan yang sangat menuntut anda bekerja lebih atau dimarahi atasan anda oleh karena pekerjaan yang mungkin bukan tanggung jawab anda atau pasangan anda yang lupa akan hari ulang tahun anda, bagaimana yang anda rasakan? apakah situasinya tetap menyenangkan atau begitu tidak menyenangkan sehingga hari - hari anda menjadi begitu menyebalkan?

Atau ini. Lain lagi situasinya. Anda tidak mencapai target penjualan yang ditetapkan perusahaan anda. Lalu atasan anda menegur anda dan menganggap anda tidak becus melakukan pekerjaan anda. Lalu anda keluar dan memanggil bawahan anda, lalu (tentu akibat teguran atasan mempengaruhi anda) anda marah dengan bawahan anda karena ia salah melakukan pencatatan dan mengatakan bahwa ia tidak becus bekerja. Lalu bawahan anda balik ke mejanya dan menerima telepon dari klien. Lalu iapun tidak menanggapi permintaan klien dengan benar, lalu si klien marah dan menutup transaksi hari itu.

Apakah berlebihan ilustrasi tersebut? Tidak juga. Karena apa yang diungkap di atas merupakan kejadian dari perilaku organisasi tanpa kita sadari.

Saya tidak berbicara mengenai perilaku organisasi, namun ada satu hal penting yang perlu dicatat dan kita renungkan (termasuk saya) bahwa sikap kita terhadap situasi akan mempengaruhi perilaku kita selanjutnya; diinginkan atau tidak diinginkan.

Saya sendiri pernah menghadapi situasi yang tidak menyenangkan dan berespon dengan tidak menyenangkan. Saya marah terhadap sebuah situasi dan seorang sahabat saya terkena amarah saya lalu timbullah suasana yang tidak menyenangkan. Ia marah dan saya marah. Akhirnya kami sempat tidak berbicara satu sama lain untuk beberapa waktu.

Bagaimana sikap kita menghadapi setiap situasi, akan mennetukan perilaku kita berikutnya dan mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain di sekitar kita. Ketika anda tertawa dan memberikan senyum terbaik anda kepada orang yang anda temui, maka perilaku anda secara tidak langsung membentuk sikap orang lain yang akan menentukan perilakunya. Ia akan menjadi lebih optimis atau mungkin merasa dihargai. Atau bila anda marah apapun alasannya, itu akan mempengaruhi orang lain juga dan menentukan perilaku selanjutnya. Dan seterusnya.

Bila anda berada dalam situasi negatif atau tidak menyenangkan, ambillah sikap hari ini. Mau berada dalam situasi negatif atau mengubahnya menjadi semangat positif untuk menjadi lebih baik? Bila ditengah kemacetan dengan begitu banyak bunyi klakson atau orang yang tidak tertib, apakah anda akan ikut membunyikan klakson atau memilih santai dan mendengarkan musik atau belajar lewat audio?

Dan saya belajar untuk memiliki sikap hati untuk tidak dipengaruhi oleh situasi. Semoga.