Wednesday, June 22, 2011

Duduk lupa berdiri

Entah dunia politik, manajemen, perusahaan, organisasi dan lain sebagainya tentu memiliki hirarkinya masing - masing. Pertanyaan yang menggelitik adalah berapa banyak orang yang ingin berada di posisi puncak saat ini? Bila Anda sudah berada di posisi puncak, pertanyaannya adalah sudah berapa lama Anda berada disana?

Salah satu artis papan atas di Indonesia pernah mengungkapkan begini, "karir itu seperti mendaki gunung. Ketika kita sudah berhasil mendaki puncak gunung dan beristirahat disana, kemudian yang biasanya dilakukan adalah menuruni gunung tersebut. Dan saya tidak ingin seperti itu. Maka yang saya lakukan adalah mendaki gunung selanjutnya." Fantastis bukan? Tapi tahukah Anda bahwa ketika Anda akan mendaki gunung selanjutnya, yang harus Anda lakukan pertama kali adalah menuruni gunung yang sudah Anda daki lalu berpindah menelusuri jalan setapak untuk mendaki gunung yang baru untuk mencapai puncaknya?

Saya tidak tahu Anda. Namun saya sangat tahu dan paham tentang diri saya dan dunia sekitar saya. Cukuplah indera kita merasakan dan menilai apa yang sedang dan sudah terjadi di sekitar kita. Berapa banyak para pemimpin diperusahaan yang tidak mau turun dari posisi atau jabatannya sekarang lalu menekan atau bahkan tidak mempersiapkan bawahannya untuk menggantikan posisinya. Atau berapa banyak figur di dunia politik (yang tentu tidak perlu saya sebutkan namanya) berusaha untuk menjadi orang nomer satu, baik ia dan keluarganya lalu lupa ada satu saat ia harus turun. Atau seorang kaya yang selalu ingin terus bertambah kaya dan menghalalkan berbagai cara untuk meningkatkan kekayaan dan kekuasaannya.

Lalu aku bertanya kepada diriku sendiri. Dimana aku sekarang ini?

Tahukah Anda, ketika anda berada diposisi atas; dengan kekayaan, kekuasaan dan kehormatan yang Anda miliki, secara alami orang tidak mau turun dari kondisi nyamannya sekarang.

Tahukah Anda, bila Anda lupa untuk turun, maka alam semesta ini akan berusaha menyeimbangkannya supaya mencapai keseimbangan.

Bila sekarang Anda sedang enak berada di kursi empuk dan nyaman, cobalah untuk berdiri dan biarkan orang lain menduduki kursi tersebut. Setidaknya dengan berdiri, Anda telah berusaha merenggangkan otot - otot Anda, berjalan sebentar untuk menguatkan kaki - kaki Anda lalu Anda bisa melihat sekitar Anda untuk menemukan kursi yang baru, yang mungkin ternyata memberikan jawaban atas pertanyaan dari jiwa Anda.

Jadi ingat pesan seorang bijaksana, "Tentukan waktunya kapan anda harus berhenti sebelum orang lain yang melakukannya kepada anda."

Anda yang lebih tahu

20 Juni 2011