Tuesday, June 14, 2011

Jujur atau tidak jujur?

Berapa besar arti kejujuran hari ini? Seberapa mampu kita untuk jujur? Pertanyaan menggelitik sisi batinku sebagai manusia. Apakah aku sudah jujur? Atau setidaknya berusaha untuk jujur?

Ternyata untuk jujur saja dijaman sekarang ini begitu susahnya. Bahkan yang parahnya, menjadi tidak jujur adalah hal yang normal dan dianggap tidak masalah bagi masyarakat kita ini.

Jadi ingat cerita ibu Siami yang berusaha untuk jujur malah jadi ajur (lihat: http://enewsletterdisdik.wordpress.com/2011/06/11/ny-siami-si-jujur-yang-malah-ajur/) dimana situasi ini menunjukkan semakin berubahnya budaya perilaku kita. Apa yang seharusnya menjadi norma berubah menjadi sesuatu yang tidak layak untuk dipertahankan.

Mungkin saat ini kita perlu berkaca kepada diri kita sendiri, terutama saya. Apakah kita benar - benar berjalan dalam nilai - nilai yang seharusnya atau nilai - nilai yang dianggap normal oleh lingkungan kita? Sama seperti halnya mencontek itu normal? Mengambil sedikit aset perusahaan itu normal? Jadilah aku berkaca lagi dan aku malu terhadap diriku sendiri.

Jangan - jangan aku sama dengan mereka yang berteriak - teriak maling. Malulah aku karena aku tidak tahu malu karena menjadi maling yang berteriak maling. Malulah aku ketika tidak tahu malu menutupi kesalahan padahal tahu salah. Lalu apa bedanya aku dengan mereka yang mengatakan tidak masalah mengambil sedikit atau yang mengatakan tidak apalah mencontek sedikit yang penting lulus. Jadilah bagaimana?

Jujur atau tidak jujur?

Jadi jujurlah dengan kata hati. Atau kita bahkan tidak mampu jujur terhadap hati kita sendiri?

No comment.